4 Mar 2013

Hayya 'Alassholah



Beberapa saat yang lalu, saya mendapatkan sebuah e-mail dari seorang sahabat, judul e-mail tersebut adalah ‘hayya alassolah’. Tampaknya e-mail ini sudah mengalami banyak kali forward dari satu account ke account yang lain, saya maklum lah karena isi e-mail tersebut memang sangat bagus dan menggugah kita untuk kembali menjadikan sholat-sholat kita penuh dengan izzah dan kekhusyukan bukan sekedar rutinitas apalagi beban harian sebagai seorang muslim.

e-mail tersebut hanya berisikan gambar-gambar muslim dari berbagai pelosok dunia yang sedang sholat berjamaah, berikut gambar-gambar tersebut:









Sebenarnya masih banyak gambar yang lainnya, namun tidak bisa saya tampilkan semuanya disini.

Ikhwah fillah, barangkali ikhwah, saya mengingatkan kepada diri saya sendiri dan kepada antum semua (para pembaca), untuk kembali mengoreksi sholat kita, sudahkah kita senantiasa tak sabar menunggu waktu sholat karena sudah rindu kepada Allah ataukah kita tak sabar menunggu imam yang bacaannya panjang, sudahkah kita terburu-buru kemasjid seketika mendengar seruan adzan, ataukah kita terburu-buru sholat karena waktunya sudah hampir habis (karena kita lalaikan waktu sholat), sudahkah subuh-subuh di masjid kita ramai dengan jamaah, atau hanya 2 orang kakek, sang muadzin dan imam saja?!

Di gambar diatas, terlihat saudara-saudara kita para muslimin yang sholat dalam keadaan yang tidak biasa, dimanapun mereka berada mereka selalu menantikan panggilan Allah untuk menghadap dan berkeluh kesah kepadanya. Mereka tidak menunggu sampai dirumah untuk sholat, mereka sholat dibawah penjagaan ketat, mereka sholat diatas mobil ditengah kemacetan, sholat dipinggir jalanan dan bahkan di celah kursi pesawat yang sempit, semua semata-mata karena mereka sudah rindu untuk kembali berkeluh kesah di hadapan Allah. Subhanaalah, pernahkan kita mengalami momen tersebut dalam hidup kita, coba kita ingat kembali, tampaknya belum, apakah kita ingin! Semoga jawabannya iya, sebab kalau tidak, masyaAllah…….
 

Tidak ada komentar:

Copyright by Iqbal Ali. Diberdayakan oleh Blogger.