28 Feb 2013

Saya Bangga Menjadi KAMMI



Kita bangga menjadi kader KAMMI, harus bangga!. KAMMI yang lahir pada masa areformasi dulu, merupakan gerakan kesatuan aksi yang sangat fenomenal. Pada hari pertama dideklarasikan, KAMMI langsung membentuk teritorial, kamda dan bahkan komisariat hampir di seluruh kampus di Indonesia.


Masih teringat di kepala kita, saat ribuan massa melakukan aksi menurunkan Soeharto, dan kita bisa melihat banyak sekali bendera-bendera KAMMI berkibar di tengah-tengah mereka.

Saat ini KAMMI tetap merupakan organisasi pergerakan mahasiswa dengan jaringan yang kuat, meskipun masih tergolong baru. Saya bangga menjadi kader KAMMI.

Saya bangga menjadi kader KAMMI, sampai saat ini kader-kader KAMMI masih dianggap sebagai mahasiswa-mahasiswa yang memiliki komitmen keislaman yang tinggi. Pengakuan ini tidak datang dari kalangan internal saja, melainkan juga dari mahasiswa umum dan kompetitor-kompetitor KAMMI, misalnya omek-omek yang lain.

Saya bangga menjadi kader KAMMI, diusianya yang sudah 10 tahun KAMMI telah menorehkan prestasi yang luar biasa. Peristiwa reformasi, jelas salah satu bukti, di BEM SI (BEM Seluruh Indonesia) kebanyakan presiden-presiden mahasiswa berlatar belakang sebagai kader KAMMI. Advokasi-advokasi di tingkat regional dan kampus telah banyak dilaksanakan oleh kader-kader KAMMI, misalnya bencana lumpur lapindo di Sidoarjo, kasus APP Tanjung di Malang dan banyak lagi.

Di tingkat kampus kita masih ingat ketika aktivis KAMMI dengan tegas menentang kasus penistaan agama yang terjadi di IAIN Surabaya yang justru saat itu dilakukan oleh dosen mereka sendiri.

Saya bangga sebagai kader KAMMI, karena kader-kader KAMMI itu berani. Banyak sekali pentolan-pentolan aktivis KAMMI yang telah menunjukkan kadar keberanian yang tinggi. Salah satu yang sangat berkesan bagi kita sebagai kader KAMMI UM adalah yang titunjukkan oleh mantan ketua komisariat KAMMI UM, akh Rully yang dengan berani membakar bendera salah satu partai yang sedang berkuasa di Malang, karena telah bertindak tidak benar. Akibat aksinya tersebut, beliau sampai harus diungsikan ke jakarta selama 1 minggu demi menghindari ancaman pembunuhan dari para preman suruhan partai tersebut. Dan bahkan kantor KAMDA dilempari sampai rusak berat, bahkan hampir dibakar, saya tidak menyorotinya sebagai ekskalasi politik atau gerakan perlawanan mahasiswa dalam menentang ketidak adilan, tetapi lihatlah betapa beraninya kader KAMMI.

Itulah kenapa saya bangga menjadi kader KAMMI. Anda juga bukan?!

Tidak ada komentar:

Copyright by Iqbal Ali. Diberdayakan oleh Blogger.